Senin, 11 Juli 2022

Al ikhlas &al muawidzatain

 Rasulullah bersabda,

والذي نفسي بيده إنها لتعدل ثلث القرآن 

"Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ia (surat Al Ikhlas) sebanding dengan sepertiga Alquran," (HR Bukhari)

Hadits #1456

وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ خُبَيْبٍ – بِضَمِّ الخَاءِ المُعْجَمَةِ – – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ : قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( اقْرَأْ : قُلْ هُوَ اللهُ أحَدٌ ، والمُعَوِّذَتَيْنِ حِيْنَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبحُ ، ثَلاثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيْكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ )) . رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِي ، وَقاَلَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

 

‘Abdullah bin Khubaib (dengan mendhammahkan kha’ mu’jamah)radhiyallahu ‘anhu, berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku, ‘Bacalah: Qul huwallahu ahad (surah Al-Ikhlash) dan Al-Mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Naas) saat petang dan pagi hari sebanyak tiga kali, maka itu mencukupkanmu dari segala sesuatunya.” (HR. Abu Daud, no. 5082 dan Tirmidzi, no. 3575. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

Al-Mu’awwidzatain yang dimaksud dalam hadits adalah surah Al-Falaq dan surah An-Naas karena dua surat tersebut berisi meminta perlindungan kepada Allah dari kejelekan setiap makhluk, dari kejahatan di waktu malam, dari kejelekan tukang sihir, dari kejelekan orang yang hasad, dan dari kejelekan was-was setan.

 

explore

Keutamaan Rutin Membaca Surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas Pagi dan Petang

Jumat, 11 Juni 2021 | 05:24 WIB
Rutinlah membaca 3 surat pendek ini pada pagi dan petang
Rutinlah membaca 3 surat pendek ini pada pagi dan petang

AYOCIREBON.COM- Terdapat beberapa keutamaan bagi kaum Muslimin yang rutin membaca surat pendek Al Ikhlas, Al Falaq dan An-Naas pada pagi dan petang.

Khusus untuk surat pendek Al Ikhlas mempunyai keutamaan tersendiri. Sebab, di antara hal yang dibutuhkan umat Islam terkait ilmu tajwid mencakup qiraah, hukum syariat, dan wawasan keislaman Alquran, maka umat dituntut mengetahui hadits sahih tentang keutamaan surat Alquran.

Dikutip dari Republika.co.id diseutkan bahwa dalam buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi, surat Al Ikhlas merupakan surat yang disetarakan dengan sepertiga Alquran. Rasulullah bersabda,

والذي نفسي بيده إنها لتعدل ثلث القرآن 

"Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ia (surat Al Ikhlas) sebanding dengan sepertiga Alquran," (HR Bukhari).

"Apakah salah satu di antara kalian sanggup membaca sepertiga Alquran pada malam hari?" Hal ini membuat para sahabat terasa berat, maka mereka bertanya-tanya: "Siapa di antara kita yang sanggup melakukannya, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Qul huwa-llahu ahad, Allahush sham ad (surat Al Ikhlas) adalah sepertiga Alquran," (HR Bukhari).

من قرأ (قل هو الله أحد) عشر مرات بنى الله له بيتا فى الجنة 

"Barang siapa membaca: 'Qul huwa-llahu ahad' sepuluh kali, maka Allah membangunkan untuknya rumah di surga" hadits ini disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam As-Silsilah Shahihah, dan Shahihul Jami dari Muadz bin Jabal. 

Itulah ketuamaan surat Al Ikhlas yang mempunyai pahala sepertiga membaca Alquran.

Rutin membaca 3 surat pendek ini pagi dan petang

Sebaiknya selain mambaca surat Al Ikhlas juga disertakan membaca dua serat pendek lainnya, Al Falaq dan An-Naas.

Tiga surat tersebut penting sekali dibaca setiap pagi dan petang.

 

Hadits #1456

وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ خُبَيْبٍ – بِضَمِّ الخَاءِ المُعْجَمَةِ – – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ : قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( اقْرَأْ : قُلْ هُوَ اللهُ أحَدٌ ، والمُعَوِّذَتَيْنِ حِيْنَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبحُ ، ثَلاثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيْكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ )) . رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِي ، وَقاَلَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

 

‘Abdullah bin Khubaib (dengan mendhammahkan kha’ mu’jamah)radhiyallahu ‘anhu, berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku, ‘Bacalah: Qul huwallahu ahad (surah Al-Ikhlash) dan Al-Mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Naas) saat petang dan pagi hari sebanyak tiga kali, maka itu mencukupkanmu dari segala sesuatunya.” (HR. Abu Daud, no. 5082 dan Tirmidzi, no. 3575. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

 

 

Keutamaan Hadist

 

Al-Mu’awwidzatain yang dimaksud dalam hadits adalah surah Al-Falaq dan surah An-Naas karena dua surat tersebut berisi meminta perlindungan kepada Allah dari kejelekan setiap makhluk, dari kejahatan di waktu malam, dari kejelekan tukang sihir, dari kejelekan orang yang hasad, dan dari kejelekan was-was setan.

 

 

Hadits ini menunjukkan keutamaan tiga surah yaitu surah Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas.

 

Disunnahkan membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas pada Shubuh dan petang hari sebanyak tiga kali.

 

Siapa saja yang membaca tiga surah ini dan meminta perlindungan kepada Allah, maka akan diberikan kecukupan serta penjagaan.

 

Bolehkah membaca ayat Kursi serta Al-Ikhlash, Al-Falaq, An-Naas menggantikan dzikir pagi petang?

 

Dilansir dari rumaysho.com, Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid hafizhahullah menyatakan bolehnya membaca ayat kursi serta tiga surah (yang disebut mu’awwidzat) setelah shalat fardhu yaitu untuk dzikir pagi setelah shalat Subuh dan dzikir petang setelah shalat Asar (setelah shalat Magrib) dan itu sudah disatukan antara dzikir pagi petang dan dzikir bada shalat. Namun untuk membaca surah Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas masing-masing tiga kali bada Subuh dan bada Asar (atau ba'da Magrib). Lihat Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 60420.

Baik Al-Ikhlas Al-Falaq dan An-Nas, masing-masing dibaca tiga kali. Bilangan ini sesuai dengan perkataan Rasulullah: "Barangsiap membaca surat tersebut di setiap pagi dan sore hari, maka (ketiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu, yakni mencegah dari berbagai kejahatan." (HR Abu Dawud

).

home  masjid  detail berita

Keistimewaan Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas di Waktu Ashar

mahmuda attar hussein Minggu, 20 Februari 2022 - 16:45 WIB
Keistimewaan Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas di Waktu Ashar
Ilustrasi berdzikir dan membaca Al-Quran di sore hari. (Foto: Istimewa).
LANGIT7.ID, Jakarta - Keistimewaan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas di waktu Ashar sebanyak tiga kali merupakan sunnah Rasullullah, diawali dengan bacaan ayat kursi.

Setelah shalat Ashar, seorang muslim dianjurkan membaca dzikir petang. Bacaan doa-doa tersebut diawali dengan ta'awudz, ayat kursi dan tiga surat terakhir Al-Quran tersebut.

Baik Al-Ikhlas Al-Falaq dan An-Nas, masing-masing dibaca tiga kali. Bilangan ini sesuai dengan perkataan Rasulullah: "Barangsiap membaca surat tersebut di setiap pagi dan sore hari, maka (ketiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu, yakni mencegah dari berbagai kejahatan." (HR Abu Dawud).

Baca Juga: Dzikir Sore Hari, Sambil Beraktivitas Bisa Amalkan Bacaan Ini

Ketiga surah tersebut bermakna memohon perlindungan dan mentauhidkan Allah subhanahu wata ala. Seorang hamba juga meminta agar dijauhi dari keburukan, termasuk was-was setan.

Dari hadist di atas, bacaan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas bisa dibaca mengiringi dzikir pagi sore. Selain itu ada tiga waktu terbaik membaca surat-surat tersebut:

1. Setiap selesai shalat

"Rasulullah SAQ memerintahkan padaku untuk membaca muawwidzatain di akhir shalat (sesudah salam)". (HR An-Nasai dan Abu Dawud). Muawwidzatain ini berarti surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.

2. Sebelum tidur

"Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surah Al-Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surah Al-Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surah An-Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang

logo
home  masjid  detail berita

Keistimewaan Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas di Waktu Ashar

mahmuda attar hussein Minggu, 20 Februari 2022 - 16:45 WIB
Keistimewaan Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas di Waktu Ashar
Ilustrasi berdzikir dan membaca Al-Quran di sore hari. (Foto: Istimewa).
LANGIT7.ID, Jakarta - Keistimewaan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas di waktu Ashar sebanyak tiga kali merupakan sunnah Rasullullah, diawali dengan bacaan ayat kursi.

Setelah shalat Ashar, seorang muslim dianjurkan membaca dzikir petang. Bacaan doa-doa tersebut diawali dengan ta'awudz, ayat kursi dan tiga surat terakhir Al-Quran tersebut.

Baik Al-Ikhlas Al-Falaq dan An-Nas, masing-masing dibaca tiga kali. Bilangan ini sesuai dengan perkataan Rasulullah: "Barangsiap membaca surat tersebut di setiap pagi dan sore hari, maka (ketiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu, yakni mencegah dari berbagai kejahatan." (HR Abu Dawud).

Baca Juga: Dzikir Sore Hari, Sambil Beraktivitas Bisa Amalkan Bacaan Ini

Ketiga surah tersebut bermakna memohon perlindungan dan mentauhidkan Allah subhanahu wata ala. Seorang hamba juga meminta agar dijauhi dari keburukan, termasuk was-was setan.

Dari hadist di atas, bacaan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas bisa dibaca mengiringi dzikir pagi sore. Selain itu ada tiga waktu terbaik membaca surat-surat tersebut:

1. Setiap selesai shalat

"Rasulullah SAQ memerintahkan padaku untuk membaca muawwidzatain di akhir shalat (sesudah salam)". (HR An-Nasai dan Abu Dawud). Muawwidzatain ini berarti surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.

2. Sebelum tidur

"Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surah Al-Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surah Al-Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surah An-Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali. (HR. Bukhari).

3. Saat akan meruqiyah

Bacaan surat an-Naas, al-Falaq, dan al-Ikhlas juga bica menjadi doa dan wirid penyembuhan ketika sakit. Dalam potongan hadist di atas: "Aisyah berkata, 'Ketika beliau sakit, beliau menyuruhku melakukan hal itu (sama seperti ketika beliau hendak tidur)." (HR Bukhari).