[11/11 04:30] +62 897-8041-816: ๐ฟ══••๐๐
*_Mutiara Qalbu~~~๐️_*
*╚•••═#※*#══••✵«««๐๐๐»»»✵••═
*๐️๐️๐️๐ฅ๐น⚾══•※•╝*
_๐ฎ๐ฉMenuju Indonesia Bertauhid☝๐ป_
*_Sahabat Fillah~~~_*
_Hati bagaikan cermin, sedangkan nafsu seperti nafas._
_Cermin akan buram setiap kali kita menghembuskan nafas padanya._
_Hati seorang fasik tak ubahnya seperti cermin milik lelaki yang tua yang tak lagi mendapat perhatian untuk dibersihkan atau digunakannya._
_Sebaliknya, hati yang mengenal Allah bagaikan cermin milik pengantin wanita._
_Setiap hari ia melihat cermin tersebut sehingga tetap bersih dan kilat._
_Perhatian utama seseorang yang zuhud adalah bagaimana memperbanyakkan amal, sementara perhatian utama orang yang arif adalah bagaimana meluruskan keadaan jiwa. Hati adalah tempat tatapan Allah._
...๐๐๐️...
*_Nabi s.a.w bersabda:_*
*_"Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian."_*
https://chat.whatsapp.com/LgkV1qhXaxI6lh8eRklCiS
๐ธ๐~~~๐️
[11/11 04:47] +62 856-3350-350: *Empat Tipe Manusia Menurut Umat Islam dan Akibatnya Bagi Kehidupan*
Oleh Sahabat _A. Rifqi Amin_
Banjirembun,com - Dalam kamus keislaman tidak cuma mengajarkan tentang politik, ekonomi, hingga hubungan manusia dengan alam. Melainkan pula menyinggung bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan. Cara mereka memandang Tuhannya.
Umat Islam percaya bahwa hubungan manusia dengan Tuhannya bersifat pribadi. Boleh jadi seseorang terlihat dekat dengan Tuhan tapi nyatanya Tuhan tidak menyukainya. Lantaran ada dosa tersembunyi yang tak diketahui publik. Hatinya penuh maksiat dan kotor.
Umat Islam meyakini bahwa keimanan dan niat ikhlas di hati dalam mengerjakan ibadah jauh lebih utama dari perbuatan yang tampak. Sebab apa yang terlihat dan terdengar belum tentu selaras dan sesuai dengan isi hati manusia.
Berikut ini tipe manusia menurut umat Islam dalam berhubungan dengan Tuhan dan akibatnya bagi kehidupan.
*1. Mereka yang Taat, Ikhlas, dan Ridho pada Allah Mengalami Hidup Bahagia*
Kebahagiaan itu tanpa syarat. Orang yang bekerja keras kalau hatinya diberi kebahagiaan tentu akan bahagia. Hormon positif dalam tubuhnya dikeluarkan Allah begitu saja secara tiba-tiba. Dengan kadar dan waktu yang tepat. Tidak berlebihan maupun kurang.
Dia tidak akan iri atau dengki melihat orang lain bahagia. Dia tidak akan frustasi tatkala apa yang diinginkan tak tercapai. Dia tidak akan marah saat keadaan tidak sesuai dengan keinginan. Dia merasa hidupnya sudah cukup untuk membuatnya bahagia.
Baca juga: Jangan Terbalik, ini Bedanya Ikhlas dan Ridho
*2. Mereka yang Taat, Ridho, dan Ikhlas pada Allah Tapi Hidupnya Penuh Gelisah*
Ada beberapa kemungkinan kenapa orang yang mendekat dan bertaubat pada Allah justru mendapat sejumlah musibah. Bisa jadi justru itu bentuk Allah mencintai karena ingin menghapus dosa-dosa manusia itu dengan cara memberi cobaan.
Baca juga: 5 Penyebab Utama Individu Terkena Musibah yang Tak Terhindarkan
Kemungkinan lain yaitu Allah ingin menguji manusia itu apakah ia benar-benar beriman atau cuma "main-main" dalam bertaubat. Kalau memang serius sudah barang tentu dia akan mampu menghadapi ujian sampai tuntas. Bisa juga itu sebuah teguran supaya dia tidak terjerumus dosa lebih jauh.
*3. Mereka yang Pendosa Tapi (Tampak) Bahagia Hidupnya*
Merasa telah berbuat dosa secara sembunyi-sembunyi tapi segala urusan mudah dilakukan. Hatinya merasa bahagia. Lantas merasa bahwa Tuhan telah menyayangi dia. Lebih parah lagi menganggap Tuhan tidak ada lantaran dia tidak mendapat azab atas maksiatnya.
Percayalah orang-orang pendosa yang di akhir hayatnya tidak sempat bertaubat pasti semasa hidupnya pernah mendapat azab dari Allah. Mungkin manusia lain tidak tahu. Hanya dia dan Allah saja yang tahu. Tentu di akhirat bakal mendapat siksa jauh lebih pedih.
*4. Mereka yang Pendosa Mengalami Gangguan Hati dan Jiwa*
Tipe manusia nomor satu dan empat sangat umum ditemukan di masyarakat. Jarang sekali orang yang telah menzalimi manusia hatinya akan bahagia. Umumnya orang yang punya niat buruk dan hati busuk akan sulit memperoleh kebahagiaan hingga seumur hidup.
Hidupnya dipenuhi gelisah, kebingungan, penyesalan, hingga penuh drama. Walau bergelimang harta serta punya jabatan itu semua masih membuat jiwanya gersang. Ibarat minum air laut bukannya menghilangkan haus malah makin rakus dan tamak pada dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar