Doa Penghilang Kesusahan dan Kesedihan (3)
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
“Tidak ada yang berhak disembah selain Allah, yang Maha Agung lagi Maha Penyantun, tidak ada yang berhak disembah selain Allah, Penguasa ‘arsy yang agung, tidak ada yang berhak disembah selain Allah, Penguasa langit, Penguasa bumi dan Penguasa ‘arsy yang mulia.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma]
Al-Imam Ath-Thobari rahimahullah berkata,
كَانَ السَّلَفُ يَدْعُونَ بِهِ وَيُسَمُّونَهُ دُعَاءَ الْكَرْبِ
"Dahulu generasi Salaf sering membaca doa ini, dan mereka menamakannya: Doa saat kesusahan." [Syarhu Muslim, 17/47]
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata,
وَهُوَ حَدِيثٌ جَلِيلٌ يَنْبَغِي الِاعْتِنَاءُ بِهِ وَالْإِكْثَارُ مِنْهُ عِنْدَ الْكُرَبِ وَالْأُمُورِ الْعَظِيمَةِ
“Ini adalah hadits tentang doa yang agung, sepatutnya diperhatikan dan diperbanyak membacanya dalam kondisi genting dan menghadapi masalah-masalah besar.” [Syarhu Muslim, 17/47]
Selengkapnya Download Buku: 25 Doa dan Dzikir Agar Terhindar dari Malapetaka
Link Download: https://t.me/taawundakwah/8295
Link Alternatif: http://bit.ly/25_doa_dzikir
GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA'AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM
Pembina: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah
Telegram:
http://t.me/taawundakwah
https://t.me/kajian_assunnah
WAG:
wa.me/628111833375
wa.me/628111377787
#Yuk_share. Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
"Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya." [HR. Muslim dari Abu Mas'ud Al-Anshori radhiyallaahu'anhu]
Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
Senin, 29 Juni 2020
Amalan dzikr sayyidul istighfar
📋Fiqhi Dzikir Pagi & Petang [09]
Termasuk diantara dzikir (doa) yang dituntunkan untuk dibaca, baik diwaktu pagi maupun petang adalah "Sayyidul Istighfar"
َ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْت
ALLAHUMMA ANTA RABBI, LAA ILAHA ILLA ANTA, KHALAQTANI WA ANA ABDUKA, WA ANA 'ALA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHO'TU 'AUDZU BIKA MIN SYARRI MA SHONA'TU, ABU'U LAKA BINI'MATIKA 'ALAYYA, WA ABU'U LAKA BIDZANBI, FAGHFIRLI FA INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUBA ILLA ANTA
📦 KEUTAMAAN :
Nabi shallalahu alaihi wasallam, -setelah menyebutkan doa tersebut- beliau bersabda :
"Barangsiapa yang membacanya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga."[1]
📋 PENJELASAN HADITS
📍Fadhilatus Syeikh Abdullah bin Abdirrahman Al-Bassam -rahimahullah- menjelaskan, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakan isi hadits yang agung ini dengan "Sayyidul Istighfâr" karena terkandung dalam hadits ini berbagai makna taubat dan merendahkan diri, yang hal tersebut tidak terdapat dalam hadits-hadits lainnya, yang juga mengandung makna taubat & istighfar.
📍Imam ath-Thîbiy -rahimahullah- berkata, “Karena do’a ini mengandung makna-makna taubat secara menyeluruh maka digunakanlah istilah "sayyid", yang pada asalnya, sayyid itu artinya induk atau pimpinan yang dituju dalam semua keperluan dan semua urusan kembali kepadanya.” [2]
🏷"Allahumma Anta Rabbi, Laa Ilaha Illa Anta ", (Yaa Allah, Engkau adalah Rabb-ku, Tiada Ilah yang berhak disembah selain Engkau). Mengandung penetapan akan rububiyah dan uluhiyah Allah, serta menunjukkan bahwa si hamba menghinakan diri dan tunduk dihadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
🏷"Khalaqtani" (Engkau telah menciptakan aku), merupakan pengakuan dari hamba, bahwa Allah adalah Rabb yang menciptakannya, dan tidak ada pencipta selain-Nya.
🏷"wa ana abduka" (dan aku adalah hamba-Mu), yakni hamba-Mu, baik secara kauni maupun syar'i. Secara kauni, Allah berhak melakukan apa saja terhadap hamba, berdasarkan kehendak-Nya. Adapun secara syar'i, si hamba menegakkan perintah dan meninggalkan larangan-Nya.
🏷"Wa ana 'ala ahdika wa wa'dika (Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu).
👉"Perjanjian-Mu" maknanya, komitmen dengan beramal, sebab Allah telah mengambil perjanjian dengan manusia dengan diberikan kepada mereka ilmu dan akal serta diutus kepada mereka para Rasul, agar mereka beriman dan beribadah kepada-Nya, sehingga konsekuensinya adalah amalan sholeh.
👉"Janji-Mu" maknanya, aku percaya akan balasan pahala yang Engkau janjikan, atas amalan sholeh, sehingga ini konseskuensinya adalah keimanan.
🏷"Mastatho'tu" (sesuai kemampuanku), yakni mentaati-Mu berdasarkan kemampuan yang aku miliki. Sebab Allah Ta'ala tidaklah membebani hamba-Nya, kecuali berdasarkan kemampuan si hamba.
🏷"Audzu bika min syarri ma shona'tu" (Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku), yakni aku berlindung dan berpegang dengan-Mu, akan akibat buruk dari dosaku. Karena sesungguhnya semua dosa merupakan keburukan dan berhak mendapatkan hukuman, kecuali yang dimaafkan oleh Allah Azza wa Jalla.
🏷"Abu'u laka bini'matika 'alayya" (Aku mengakui akan nikmat-Mu kepadaku). Hal ini merupakan bentuk pengkhususan akan kesyukuran dan mengenali berbagai nikmat Allah Azza wa Jalla. Kandungannya adalah kewajiban bersyukur atas nikmat dan berlepas diri dari kufur nikmat.
🏷"Wa abu'u bidzanbi" (Aku mengakui dosaku kepada-Mu), yakni pengakuan akan seluruh dosa & kesalahan, baik bentuknya melakukan hal yang dilarang ataupun kekurangan dalam mengerjakan kewajiban, hal ini akan membuka jalan menuju kepada taubat, dan meraih ampunan Allah Ta'ala..
🏷"Faghfirli" (Ampunilah dosaku), maghfirah mencakup 2 hal yakni ditutupinya dosa, dan perlindungan akan akibat (hukuman) dari dosa tersebut, sehingga maknanya adalah maafkanlah dosaku sehingga tidak dihukum karenanya sekaligus ditutupi.
🏷"Fa innahu Laa Yaghfiru Dzunuba illa Anta" (Karena sesungguhnya, tidak ada yang mengampuni dosa melainkan Engkau). Hal ini merupakan bentuk penetapan dan pengakuan, bahwa meskipun seluruh mahluk berkolaborasi untuk mengampuni satu dosa, pasti mereka tidak akan bisa, karena semua perkara kembalinya kepada Allah, dan tidak ada yang mengampuni dosa melainkan Allah semata.
🎁 PETIKAN PELAJARAN :
1⃣ Keutamaan dari shighoh (bentuk kalimat istighfar), karena Nabi shallalahu alaihi wasallam menyebutnya sebagai "sayyidul istighfar". Diantara alasannya :
👉 Bahwasanya bentuk-bentuk kalimat istighfar bermacam-macam, sebahagiannya tentu lebih mulia dari yang lainnya. Seandainya tingkatannya sama, maka tidak mungkin ada yang disebut sebagai "sayyid" yang berarti induk atau pimpinan.
👉 Makna yang terkandung dari sayyidul istighfar ini sangat banyak. Diantaranya adalah penetapan akan rububiyah Allah, selain itu, kalimat "Allahumma" lebih utama dari ucapan "Yaa Allah"
2⃣ Penetapan bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah. Ini merupakan ikrar akan tauhid uluhiyah yang merupakan konsekuensi dari tauhid rububiyah.
3⃣ Penetapan dan pengakuan si hamba akan tauhid rububiyah secara terperinci, berdasarkan sabda Nabi "khalaqtani", dan juga pengakuan akan uluhiyah secara terperinci, berdasarkan sabda Nabi "wa ana 'abduka"
4⃣ Memperbaharui perjanjian Allah atas hamba-Nya, yakni perjanjian untuk menegakkan ketaatan kepada-Nya dan juga menjalankan syariat-Nya.
5⃣ Bahwa si hamba hendaklah konsisten berada didalam perjanjian Allah sesuai dengan kemampuannya.
6⃣ Hendaknya berlindung dan berpegang kepada Allah dari keburukan perbuatannya (dosanya). Sehingga dengan hal tersebut si hamba meraih 2 keutamaan :
👉 si hamba mendapatkan ampunan dari Allah setelah dia terjerumus kedalam dosa,
👉 Bahwa Allah memberikan taufiq kepadanya untuk bertaubat dari dosa yang telah dilakukannya.
7⃣ Penetapan akan nikmat Allah kepada hamba-Nya. Dan nikmat Allah atas hambanya secara global ada 2 bentuk :
👉Nikmat umum, yang diberikan kepada seluruh mahluk berupa rezki. Inilah yang Allah sebutkan dalam Surah Hud : 6.
👉 Nikmat khusus, yaitu nikmat berupa agama dan dunia, yang hanya diberikan kepada hamba-Nya yang beriman. Sebagaimana yang Allah Ta'ala sebutkan dalam Surah Al-Maidah : 3.
8⃣ Pengakuan akan dosa kepada Allah Azza wa Jalla. Hal ini tidak termasuk bentuk "mujaharah" (menampakkan atau terang-terangan memperlihatkan dosa), sebab pengakuan dosanya hanya kepada Allah dan bukan menceritakannya kepada manusia secara umum.
9⃣ Butuhnya si hamba akan ampunan Allah Ta'ala
1⃣0⃣ Penetapan bahwa tidak ada yang mengampuni dosa selain Allah
1⃣1⃣ Selayaknya seorang muslim/muslimah bersungguh-sungguh berdoa dengan membaca sayyidul istighfar ini [3]
Semoga Bermanfaat,
Allohu a'lam
📝Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-
[Pengasuh Ponpes Darul Furqon Palopo]
___________
[1] HR. Bukhari no 5831, dari Syaddad bin Aus -radhiyallahu anhu-.
[2] Taudihul Ahkam : 6/429.
[3] Disadur dari Fathu Dzil Jalali wal Ikrom : 6/487-491, dan Fiqhul Ad'iyati wal Adzkar : 3/18-19.
══════ ❁✿❁ ══════
Mari bergabung & menyebarkan Dakwah Tauhid dan Sunnah bersama kami :
🔃 Join :
📮 https://t.me/hilalpalopo
🌐 Web: palopomengaji.com
🌎 fb.me/palopomengaji
🖼️ instagram.com/hilal_abunaufal_
🖼️ instagram.com/palopomengaji
Termasuk diantara dzikir (doa) yang dituntunkan untuk dibaca, baik diwaktu pagi maupun petang adalah "Sayyidul Istighfar"
َ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْت
ALLAHUMMA ANTA RABBI, LAA ILAHA ILLA ANTA, KHALAQTANI WA ANA ABDUKA, WA ANA 'ALA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHO'TU 'AUDZU BIKA MIN SYARRI MA SHONA'TU, ABU'U LAKA BINI'MATIKA 'ALAYYA, WA ABU'U LAKA BIDZANBI, FAGHFIRLI FA INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUBA ILLA ANTA
📦 KEUTAMAAN :
Nabi shallalahu alaihi wasallam, -setelah menyebutkan doa tersebut- beliau bersabda :
"Barangsiapa yang membacanya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga."[1]
📋 PENJELASAN HADITS
📍Fadhilatus Syeikh Abdullah bin Abdirrahman Al-Bassam -rahimahullah- menjelaskan, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakan isi hadits yang agung ini dengan "Sayyidul Istighfâr" karena terkandung dalam hadits ini berbagai makna taubat dan merendahkan diri, yang hal tersebut tidak terdapat dalam hadits-hadits lainnya, yang juga mengandung makna taubat & istighfar.
📍Imam ath-Thîbiy -rahimahullah- berkata, “Karena do’a ini mengandung makna-makna taubat secara menyeluruh maka digunakanlah istilah "sayyid", yang pada asalnya, sayyid itu artinya induk atau pimpinan yang dituju dalam semua keperluan dan semua urusan kembali kepadanya.” [2]
🏷"Allahumma Anta Rabbi, Laa Ilaha Illa Anta ", (Yaa Allah, Engkau adalah Rabb-ku, Tiada Ilah yang berhak disembah selain Engkau). Mengandung penetapan akan rububiyah dan uluhiyah Allah, serta menunjukkan bahwa si hamba menghinakan diri dan tunduk dihadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
🏷"Khalaqtani" (Engkau telah menciptakan aku), merupakan pengakuan dari hamba, bahwa Allah adalah Rabb yang menciptakannya, dan tidak ada pencipta selain-Nya.
🏷"wa ana abduka" (dan aku adalah hamba-Mu), yakni hamba-Mu, baik secara kauni maupun syar'i. Secara kauni, Allah berhak melakukan apa saja terhadap hamba, berdasarkan kehendak-Nya. Adapun secara syar'i, si hamba menegakkan perintah dan meninggalkan larangan-Nya.
🏷"Wa ana 'ala ahdika wa wa'dika (Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu).
👉"Perjanjian-Mu" maknanya, komitmen dengan beramal, sebab Allah telah mengambil perjanjian dengan manusia dengan diberikan kepada mereka ilmu dan akal serta diutus kepada mereka para Rasul, agar mereka beriman dan beribadah kepada-Nya, sehingga konsekuensinya adalah amalan sholeh.
👉"Janji-Mu" maknanya, aku percaya akan balasan pahala yang Engkau janjikan, atas amalan sholeh, sehingga ini konseskuensinya adalah keimanan.
🏷"Mastatho'tu" (sesuai kemampuanku), yakni mentaati-Mu berdasarkan kemampuan yang aku miliki. Sebab Allah Ta'ala tidaklah membebani hamba-Nya, kecuali berdasarkan kemampuan si hamba.
🏷"Audzu bika min syarri ma shona'tu" (Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku), yakni aku berlindung dan berpegang dengan-Mu, akan akibat buruk dari dosaku. Karena sesungguhnya semua dosa merupakan keburukan dan berhak mendapatkan hukuman, kecuali yang dimaafkan oleh Allah Azza wa Jalla.
🏷"Abu'u laka bini'matika 'alayya" (Aku mengakui akan nikmat-Mu kepadaku). Hal ini merupakan bentuk pengkhususan akan kesyukuran dan mengenali berbagai nikmat Allah Azza wa Jalla. Kandungannya adalah kewajiban bersyukur atas nikmat dan berlepas diri dari kufur nikmat.
🏷"Wa abu'u bidzanbi" (Aku mengakui dosaku kepada-Mu), yakni pengakuan akan seluruh dosa & kesalahan, baik bentuknya melakukan hal yang dilarang ataupun kekurangan dalam mengerjakan kewajiban, hal ini akan membuka jalan menuju kepada taubat, dan meraih ampunan Allah Ta'ala..
🏷"Faghfirli" (Ampunilah dosaku), maghfirah mencakup 2 hal yakni ditutupinya dosa, dan perlindungan akan akibat (hukuman) dari dosa tersebut, sehingga maknanya adalah maafkanlah dosaku sehingga tidak dihukum karenanya sekaligus ditutupi.
🏷"Fa innahu Laa Yaghfiru Dzunuba illa Anta" (Karena sesungguhnya, tidak ada yang mengampuni dosa melainkan Engkau). Hal ini merupakan bentuk penetapan dan pengakuan, bahwa meskipun seluruh mahluk berkolaborasi untuk mengampuni satu dosa, pasti mereka tidak akan bisa, karena semua perkara kembalinya kepada Allah, dan tidak ada yang mengampuni dosa melainkan Allah semata.
🎁 PETIKAN PELAJARAN :
1⃣ Keutamaan dari shighoh (bentuk kalimat istighfar), karena Nabi shallalahu alaihi wasallam menyebutnya sebagai "sayyidul istighfar". Diantara alasannya :
👉 Bahwasanya bentuk-bentuk kalimat istighfar bermacam-macam, sebahagiannya tentu lebih mulia dari yang lainnya. Seandainya tingkatannya sama, maka tidak mungkin ada yang disebut sebagai "sayyid" yang berarti induk atau pimpinan.
👉 Makna yang terkandung dari sayyidul istighfar ini sangat banyak. Diantaranya adalah penetapan akan rububiyah Allah, selain itu, kalimat "Allahumma" lebih utama dari ucapan "Yaa Allah"
2⃣ Penetapan bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah. Ini merupakan ikrar akan tauhid uluhiyah yang merupakan konsekuensi dari tauhid rububiyah.
3⃣ Penetapan dan pengakuan si hamba akan tauhid rububiyah secara terperinci, berdasarkan sabda Nabi "khalaqtani", dan juga pengakuan akan uluhiyah secara terperinci, berdasarkan sabda Nabi "wa ana 'abduka"
4⃣ Memperbaharui perjanjian Allah atas hamba-Nya, yakni perjanjian untuk menegakkan ketaatan kepada-Nya dan juga menjalankan syariat-Nya.
5⃣ Bahwa si hamba hendaklah konsisten berada didalam perjanjian Allah sesuai dengan kemampuannya.
6⃣ Hendaknya berlindung dan berpegang kepada Allah dari keburukan perbuatannya (dosanya). Sehingga dengan hal tersebut si hamba meraih 2 keutamaan :
👉 si hamba mendapatkan ampunan dari Allah setelah dia terjerumus kedalam dosa,
👉 Bahwa Allah memberikan taufiq kepadanya untuk bertaubat dari dosa yang telah dilakukannya.
7⃣ Penetapan akan nikmat Allah kepada hamba-Nya. Dan nikmat Allah atas hambanya secara global ada 2 bentuk :
👉Nikmat umum, yang diberikan kepada seluruh mahluk berupa rezki. Inilah yang Allah sebutkan dalam Surah Hud : 6.
👉 Nikmat khusus, yaitu nikmat berupa agama dan dunia, yang hanya diberikan kepada hamba-Nya yang beriman. Sebagaimana yang Allah Ta'ala sebutkan dalam Surah Al-Maidah : 3.
8⃣ Pengakuan akan dosa kepada Allah Azza wa Jalla. Hal ini tidak termasuk bentuk "mujaharah" (menampakkan atau terang-terangan memperlihatkan dosa), sebab pengakuan dosanya hanya kepada Allah dan bukan menceritakannya kepada manusia secara umum.
9⃣ Butuhnya si hamba akan ampunan Allah Ta'ala
1⃣0⃣ Penetapan bahwa tidak ada yang mengampuni dosa selain Allah
1⃣1⃣ Selayaknya seorang muslim/muslimah bersungguh-sungguh berdoa dengan membaca sayyidul istighfar ini [3]
Semoga Bermanfaat,
Allohu a'lam
📝Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-
[Pengasuh Ponpes Darul Furqon Palopo]
___________
[1] HR. Bukhari no 5831, dari Syaddad bin Aus -radhiyallahu anhu-.
[2] Taudihul Ahkam : 6/429.
[3] Disadur dari Fathu Dzil Jalali wal Ikrom : 6/487-491, dan Fiqhul Ad'iyati wal Adzkar : 3/18-19.
══════ ❁✿❁ ══════
Mari bergabung & menyebarkan Dakwah Tauhid dan Sunnah bersama kami :
🔃 Join :
📮 https://t.me/hilalpalopo
🌐 Web: palopomengaji.com
🌎 fb.me/palopomengaji
🖼️ instagram.com/hilal_abunaufal_
🖼️ instagram.com/palopomengaji
Amalan Dzikr : Subhaanalloh wa bihamdihi"
📋Fiqhi Dzikir Pagi & Petang [08]
Diantara dzikir yang dituntunkan oleh Rasulullah shallalahu alaihi wasallam, baik diwaktu pagi maupun sore adalah membaca :
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
"Subhaanalloh wa bihamdihi" sebanyak 100x
🌴KEUTAMAAN :
👉 Termasuk Manusia Yang Utama pada hari kiamat.
Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda :
َ مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ
"Barang siapa, ketika pagi dan sore, membaca doa; Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya sebanyak 100 x maka pada hari kiamat tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya kecuali orang yang juga pernah mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dan itu."[HR. Muslim no 4858]
👉 Diampuni dosanya meski sebanyak buih di lautan.
Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda :
َ مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
"Barangsiapa mengucapkan 'Subhanallah wabihamdihi Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya' sehari seratus kali, maka kesalahan-kesalahannya akan terampuni walaupun sebanyak buih di lautan."[HR. Bukhari no 5296].
📋PENJELASAN RINGKAS
🏷Al-Allamah Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin -rahimahullah- menerangkan, bahwa makna "سبحان الله" (Subhanalloh), yaitu mensucikan Allah dari segala sesuatu yang tidak pantas disematkan kepada Allah, dan itu mencakup 3 (tiga) perkara :
1⃣ Mensucikan Allah dari berbagai sifat kekurangan. Sehingga mustahil Allah disifati dengan sifat ketidak sempurnaan.
2⃣ Mensucikan Allah dari pensifatan kurang pada kesempurnaannya,
3⃣ Mensucikan Allah dari penyerupaan terhadap mahluk.
🏷Adapun makna "وبحمده" (wa bihamdihi) yaitu memuji Allah dengan mensifati-Nya dengan sifat yang sempurna, diiringi dengan kecintaan dan pengagungan. Itulah makna pujian yang sering kita ucapkan dengan "alhamdulillah" [1]
⚠️ PERINGATAN
🏷Fadhilatus Syeikh Prof DR Abdurrozzaq Al-Badr -hafizahullah- mengingatkan, bahwa termasuk bagian dari sunnah, adalah menghitung jumlah ucapan dzikir tersebut dengan tangan, sebagai bentuk meneladani Rasulullah shallalahu alaihi wasallam, bukan dengan biji-biji tasbih, alat hitung dan yang semisalnya, sebagaimana yang banyak dilakukan oleh manusia
📋Abdullah bin Amr bin Al-Ash -radhiyallahu anhuma berkata :
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُ التَّسْبِيحَ بِيَمِينِهِ
"Aku melihat Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam menghitung ucapan tasbih dengan tangan kanannya."[HR Abu Daud no 1502, dishohihkan oleh Syeikh Al-Bani dalam Shohih Abu Daud no 1330].
Dan dimaklumi bagi seorang muslim, bahwa sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah shallalahu alaihi wasallam [2]
Allahu a'lam
📝 Ustadz Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-
[Pengasuh Ponpes Darul Furqon Palopo]
________________
[1] Diringkas dari Syarhu Al-Arba'in, hal 244-245.
[2] Fiqhul Ad'iyati wal Adzkar : 3/24.
══════ ❁✿❁ ══════
Mari bergabung & menyebarkan Dakwah Tauhid dan Sunnah bersama kami :
🔃 Join :
📮 t.me/hilalpalopo
📮 t.me/assunnah_palopo
🌐 Web: palopomengaji.com
🖼️ instagram.com/hilal_abunaufal_
🖼️ instagram.com/palopomengaji
Diantara dzikir yang dituntunkan oleh Rasulullah shallalahu alaihi wasallam, baik diwaktu pagi maupun sore adalah membaca :
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
"Subhaanalloh wa bihamdihi" sebanyak 100x
🌴KEUTAMAAN :
👉 Termasuk Manusia Yang Utama pada hari kiamat.
Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda :
َ مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ
"Barang siapa, ketika pagi dan sore, membaca doa; Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya sebanyak 100 x maka pada hari kiamat tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya kecuali orang yang juga pernah mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dan itu."[HR. Muslim no 4858]
👉 Diampuni dosanya meski sebanyak buih di lautan.
Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda :
َ مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
"Barangsiapa mengucapkan 'Subhanallah wabihamdihi Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya' sehari seratus kali, maka kesalahan-kesalahannya akan terampuni walaupun sebanyak buih di lautan."[HR. Bukhari no 5296].
📋PENJELASAN RINGKAS
🏷Al-Allamah Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin -rahimahullah- menerangkan, bahwa makna "سبحان الله" (Subhanalloh), yaitu mensucikan Allah dari segala sesuatu yang tidak pantas disematkan kepada Allah, dan itu mencakup 3 (tiga) perkara :
1⃣ Mensucikan Allah dari berbagai sifat kekurangan. Sehingga mustahil Allah disifati dengan sifat ketidak sempurnaan.
2⃣ Mensucikan Allah dari pensifatan kurang pada kesempurnaannya,
3⃣ Mensucikan Allah dari penyerupaan terhadap mahluk.
🏷Adapun makna "وبحمده" (wa bihamdihi) yaitu memuji Allah dengan mensifati-Nya dengan sifat yang sempurna, diiringi dengan kecintaan dan pengagungan. Itulah makna pujian yang sering kita ucapkan dengan "alhamdulillah" [1]
⚠️ PERINGATAN
🏷Fadhilatus Syeikh Prof DR Abdurrozzaq Al-Badr -hafizahullah- mengingatkan, bahwa termasuk bagian dari sunnah, adalah menghitung jumlah ucapan dzikir tersebut dengan tangan, sebagai bentuk meneladani Rasulullah shallalahu alaihi wasallam, bukan dengan biji-biji tasbih, alat hitung dan yang semisalnya, sebagaimana yang banyak dilakukan oleh manusia
📋Abdullah bin Amr bin Al-Ash -radhiyallahu anhuma berkata :
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُ التَّسْبِيحَ بِيَمِينِهِ
"Aku melihat Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam menghitung ucapan tasbih dengan tangan kanannya."[HR Abu Daud no 1502, dishohihkan oleh Syeikh Al-Bani dalam Shohih Abu Daud no 1330].
Dan dimaklumi bagi seorang muslim, bahwa sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah shallalahu alaihi wasallam [2]
Allahu a'lam
📝 Ustadz Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-
[Pengasuh Ponpes Darul Furqon Palopo]
________________
[1] Diringkas dari Syarhu Al-Arba'in, hal 244-245.
[2] Fiqhul Ad'iyati wal Adzkar : 3/24.
══════ ❁✿❁ ══════
Mari bergabung & menyebarkan Dakwah Tauhid dan Sunnah bersama kami :
🔃 Join :
📮 t.me/hilalpalopo
📮 t.me/assunnah_palopo
🌐 Web: palopomengaji.com
🖼️ instagram.com/hilal_abunaufal_
🖼️ instagram.com/palopomengaji
Amalan dzikr pagi dan petang
📋Fiqhi Dzikir Pagi & Petang [05] -Bagian pertama-
🔰Diantara doa yang selalu dibaca oleh Nabi shallalahu alaihi wasallam, baik di waktu pagi maupun sore, adalah :
ُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي وَقَالَ عُثْمَانُ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
"Ya Allah, aku memohon kepada-mu keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu pemaafan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan harta. Ya Allah, tutupilah auratku, -Utsman menyebutkan dengan lafadz- "Auratku, dan amankanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, jagalah aku dari depan, belakang, sisi kanan, sisi kiri, dan dari atas. Aku berlindung kepada-Mu dengan kebesaran-Mu agar aku tidak diserang dari arah bawah." [HR. Abu Daud no 4412, Ibnu Majah no 3861, Lihat Shohih Ibnu Majah no 3121].
📋 Penjelasan Ringkas :
▶️Berkata Fadhilatus syeikh DR. Abdurrozzaq Al Badr -hafizahullah- : "Nabi shallalahu alaihi wasallam memulai doa ini dengan memohon "al-afiyah"(keselamatan), baik di dunia maupun di akhirat, dan al-afiyah, tidak ada sesuatupun yang dapat menyamainya, barangsiapa yang diberi al-afiyah di dunia & diakhirat, sungguh telah disempurnakan bagiannya dari kebaikan. Sebagaimana sabda Nabi shallalahu alaihi wasallam :
اسْأَلُوا اللَّهَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فَإِنَّ أَحَدًا لَمْ يُعْطَ بَعْدَ الْيَقِينِ خَيْرًا مِنْ الْعَافِيَةِ
"Mintalah ampunan dan al-afiyah kepada Allah, sesungguhnya salah seorang tidaklah diberi sesuatu yang lebih baik setelah keyakinan daripada al-afiyah." [HR. At-Tirmidzy no 3481, Lihat Shohihul Jami no 3632]
🏷Makna "Al-Afwu", adalah dihapuskan dan ditutupinya dosa,
🏷Makna "Al-Afiyah", adalah jaminan keamanan/keselamatan dari Allah kepada hamba-Nya, dari setiap hukuman dan cobaan yang berat, dengan cara dipalingkannya si hamba dari kejelekan, melindunginya dari berbagai bencana dan penyakit, dan memeliharanya dari berbagai keburukan dan dosa. [1]
▶️Al-Allamah Ibnu Utsaimin -rahimahullah- menjelaskan :
🏷Al-Afiyah (keselamatan) didalam agama, mencakup 2 hal, yakni
1⃣ Keselamatan dari syubhat, yaitu Allah menganugerahkan kepadamu dengan ilmu, berupa cahaya yang dengannya engkau meraih petunjuk, sehingga kebenaran dan kebatilan tidak tercampur aduk atasmu
2⃣ Keselamatan dari syahwat, yakni keselamatan dari keinginan-keinginan buruk. Sebab terkadang seseorang memiliki ilmu, namun hampa dari keinginan yang baik, sehingga mengetahui kebatilan tapi tidak menjauhinya, mengetahui kebenaran namun tidak mengerjakannya.
🏷Al-Afiyah (keselamatan) di dunia, yakni Allah Ta'ala menyelamatkanmu dari berbagai sakit dan penyakit fisik, sehingga engkau berada di waktu pagi dalam keadaan sehat dan mampu menegakkan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla,
🏷Al-Afiyah (keselamatan) pada keluarga dan harta, yakni menjadikan keluargamu berada diatas ketaatan, senantiasa mendapatkan bimbinganmu, menjadikan mereka selamat dari berbagai penyakit dan gangguan fisik, dan yang semisalnya,
🏷Al-Afiyah (keselamatan) pada harta, yakni hartamu selamat dari kehilangan dan kehancuran, baik disebabkan oleh Allah Azza wa Jalla, maupun disebabkan perbuatan orang lain berupa dicuri atau penipuan, dan yang semisalnya,
🏷Makna "Yaa Alloh Tutuplah Auratku". Aurat disini adalah apa-apa yang buruk, baik perkataan ataupun perbuatan. Allah menutupinya, sehingga tidak nampak dalam pandangan orang lain. Sehingga mereka tidak mendengarkan darimu ucapan yang menyakitkan, ataupun perbuatan yang buruk,
🏷Makna "dan amankanlah aku dari perasaan takut", yakni keamanan ketika dilanda perasaan takut yang sifatnya tabiat, sebagaimana Nabi Musa, Ibrahim dan Muhammad -alaihimus sholatu wassalam- juga mengalami perasaan takut, tetapi bukan takut ibadah, dan bukan pula takut yang menyebabkan perintah Allah & Rasul-Nya ditinggalkan,
====== Bersambung ========
Dikutip dari telegram taawundakwah.com
🔰Diantara doa yang selalu dibaca oleh Nabi shallalahu alaihi wasallam, baik di waktu pagi maupun sore, adalah :
ُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي وَقَالَ عُثْمَانُ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
"Ya Allah, aku memohon kepada-mu keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu pemaafan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan harta. Ya Allah, tutupilah auratku, -Utsman menyebutkan dengan lafadz- "Auratku, dan amankanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, jagalah aku dari depan, belakang, sisi kanan, sisi kiri, dan dari atas. Aku berlindung kepada-Mu dengan kebesaran-Mu agar aku tidak diserang dari arah bawah." [HR. Abu Daud no 4412, Ibnu Majah no 3861, Lihat Shohih Ibnu Majah no 3121].
📋 Penjelasan Ringkas :
▶️Berkata Fadhilatus syeikh DR. Abdurrozzaq Al Badr -hafizahullah- : "Nabi shallalahu alaihi wasallam memulai doa ini dengan memohon "al-afiyah"(keselamatan), baik di dunia maupun di akhirat, dan al-afiyah, tidak ada sesuatupun yang dapat menyamainya, barangsiapa yang diberi al-afiyah di dunia & diakhirat, sungguh telah disempurnakan bagiannya dari kebaikan. Sebagaimana sabda Nabi shallalahu alaihi wasallam :
اسْأَلُوا اللَّهَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فَإِنَّ أَحَدًا لَمْ يُعْطَ بَعْدَ الْيَقِينِ خَيْرًا مِنْ الْعَافِيَةِ
"Mintalah ampunan dan al-afiyah kepada Allah, sesungguhnya salah seorang tidaklah diberi sesuatu yang lebih baik setelah keyakinan daripada al-afiyah." [HR. At-Tirmidzy no 3481, Lihat Shohihul Jami no 3632]
🏷Makna "Al-Afwu", adalah dihapuskan dan ditutupinya dosa,
🏷Makna "Al-Afiyah", adalah jaminan keamanan/keselamatan dari Allah kepada hamba-Nya, dari setiap hukuman dan cobaan yang berat, dengan cara dipalingkannya si hamba dari kejelekan, melindunginya dari berbagai bencana dan penyakit, dan memeliharanya dari berbagai keburukan dan dosa. [1]
▶️Al-Allamah Ibnu Utsaimin -rahimahullah- menjelaskan :
🏷Al-Afiyah (keselamatan) didalam agama, mencakup 2 hal, yakni
1⃣ Keselamatan dari syubhat, yaitu Allah menganugerahkan kepadamu dengan ilmu, berupa cahaya yang dengannya engkau meraih petunjuk, sehingga kebenaran dan kebatilan tidak tercampur aduk atasmu
2⃣ Keselamatan dari syahwat, yakni keselamatan dari keinginan-keinginan buruk. Sebab terkadang seseorang memiliki ilmu, namun hampa dari keinginan yang baik, sehingga mengetahui kebatilan tapi tidak menjauhinya, mengetahui kebenaran namun tidak mengerjakannya.
🏷Al-Afiyah (keselamatan) di dunia, yakni Allah Ta'ala menyelamatkanmu dari berbagai sakit dan penyakit fisik, sehingga engkau berada di waktu pagi dalam keadaan sehat dan mampu menegakkan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla,
🏷Al-Afiyah (keselamatan) pada keluarga dan harta, yakni menjadikan keluargamu berada diatas ketaatan, senantiasa mendapatkan bimbinganmu, menjadikan mereka selamat dari berbagai penyakit dan gangguan fisik, dan yang semisalnya,
🏷Al-Afiyah (keselamatan) pada harta, yakni hartamu selamat dari kehilangan dan kehancuran, baik disebabkan oleh Allah Azza wa Jalla, maupun disebabkan perbuatan orang lain berupa dicuri atau penipuan, dan yang semisalnya,
🏷Makna "Yaa Alloh Tutuplah Auratku". Aurat disini adalah apa-apa yang buruk, baik perkataan ataupun perbuatan. Allah menutupinya, sehingga tidak nampak dalam pandangan orang lain. Sehingga mereka tidak mendengarkan darimu ucapan yang menyakitkan, ataupun perbuatan yang buruk,
🏷Makna "dan amankanlah aku dari perasaan takut", yakni keamanan ketika dilanda perasaan takut yang sifatnya tabiat, sebagaimana Nabi Musa, Ibrahim dan Muhammad -alaihimus sholatu wassalam- juga mengalami perasaan takut, tetapi bukan takut ibadah, dan bukan pula takut yang menyebabkan perintah Allah & Rasul-Nya ditinggalkan,
====== Bersambung ========
Dikutip dari telegram taawundakwah.com
Amalan Dzikr : A'AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAQ
📋Fiqhi Dzikir Pagi & Petang (03)
☂MOHON PERLINDUNGAN DENGAN KALIMAT ALLOH
Abu Hurairoh -radhiyallahu anhu- menceritakan :
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَقِيتُ مِنْ عَقْرَبٍ لَدَغَتْنِي الْبَارِحَةَ قَالَ أَمَا لَوْ قُلْتَ حِينَ أَمْسَيْتَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ تَضُرَّكَ
"Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Ketika aku tidur tadi malam ada seekor kalajengking yang menyengatku, " maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya diwaktu sore kamu mengucapkan: 'A'AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAQ (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan mahluk yang Dia ciptakan), ' niscaya tidak akan ada yang membahayakanmu." [HR. Muslim no 4883
Dalam riwayat At-Tirmidzy :
َ مَنْ قَالَ حِينَ يُمْسِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرَّهُ حُمَةٌ تِلْكَ اللَّيْلَةَ
"Barangsiapa ketika di sore harinya membaca; A'UUDZU BIKALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAQ (aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan para makhluk yang telah Dia ciptakan), sebanyak tiga kali, maka dia tidak akan tertimpa sengatan binatang (bahaya) pada malam itu" [Dishohihkan oleh Syeikh Al Bani dalam Shohihul Jami no 6427]
📋Penjelasan Ringkas :
🔰Al-Allamah Ibnu Utsaimin -rahimahullah- menerangkan :
"Ini merupakan bentuk memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan berpegang dengan-Nya dari kejahatan mahluk.
🔖Sabda Nabi : "Kalimat-kalimat Allah yang sempurna" : Yaitu mencakup kalimat-kalimat Allah yang kauniyah maupun syar'iyah. Adapun kauniyah, adalah apa yang Allah sebutkan dalam firman-Nya :
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Sesungguhnya ketentuan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.
[QS. Yasin : 82]
Sehingga Allah Ta'ala melindungimu dengan kalimat-kalimatNya yang kauniyah, mencegah apa saja yang dapat mencelakakanmu, jika anda membaca kalimat tersebut.
Demikian pula dengan kalimat syar'iyah (al-qur'an) yang merupakan wahyu, terkandung didalamnya penjagaan dari setiap keburukan dan kejahatan, baik sebelum terjadi maupun telah terjadi."[Syarhu shohih muslim : 7/597)
🔖Makna "kalimat Allah yang sempurna" : adalah lengkap dan sempurna yang tidak mungkin disusupi dengan kekurangan dan aib.
🔖Sabda Nabi : "dari kejahatan mahluk yang Dia ciptakan" : yaitu dari setiap kejahatan yang dilakukan oleh mahluk apapun, baik dari kalangan binatang atau selainnya, atau dari manusia, jin, serangga, binatang berbisa dan melata, angin, petir, dan berbagai jenis bencana, baik didunia maupun diakhirat. [Fiqhul Ad'iyati wal Adzkar : 3/15].
💧Faedah :
Hendaklah membaca istiadzah tersebut tatkala singgah, atau berada disuatu tempat yang asing.
Dalam hadits Khaulah bintu Hakim As-Sulamiyyah -radhiyallahu anha-, bahwa Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda :
إِذَا نَزَلَ أَحَدُكُمْ مَنْزِلًا فَلْيَقُلْ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ فَإِنَّهُ لَا يَضُرُّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْهُ
''Apabila salah seorang dari kalian singgah di suatu tempat maka hendaklah dia berdo'a: 'A'AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAQ (AKu berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan), ' niscaya tidak akan ada yang membahayakannya hingga di pergi dari tempat itu."[HR. Muslim no 4882, At-Tirmidzy no 3359].
Salah seorang perawi hadits diatas -Suhail bin Abi Sholeh- menceritakan diakhir hadits, bahwa dahulunya keluarga kami mempelajari dzikir tersebut, dan membacanya setiap malam. Maka salah satu budak perempuan mereka tersengat binatang, namun dia tidak merasakan sakit akibat sengatan tersebut."[Fiqhul Ad'iyati wal Adzkar : 3/14].
Allohu A'lam
📝 Penyusun :
Ustadz Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-
📮 https://t.me/hilalpalopo
🌐 www.palopomengaji.com
☂MOHON PERLINDUNGAN DENGAN KALIMAT ALLOH
Abu Hurairoh -radhiyallahu anhu- menceritakan :
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَقِيتُ مِنْ عَقْرَبٍ لَدَغَتْنِي الْبَارِحَةَ قَالَ أَمَا لَوْ قُلْتَ حِينَ أَمْسَيْتَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ تَضُرَّكَ
"Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Ketika aku tidur tadi malam ada seekor kalajengking yang menyengatku, " maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya diwaktu sore kamu mengucapkan: 'A'AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAQ (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan mahluk yang Dia ciptakan), ' niscaya tidak akan ada yang membahayakanmu." [HR. Muslim no 4883
Dalam riwayat At-Tirmidzy :
َ مَنْ قَالَ حِينَ يُمْسِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرَّهُ حُمَةٌ تِلْكَ اللَّيْلَةَ
"Barangsiapa ketika di sore harinya membaca; A'UUDZU BIKALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAQ (aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan para makhluk yang telah Dia ciptakan), sebanyak tiga kali, maka dia tidak akan tertimpa sengatan binatang (bahaya) pada malam itu" [Dishohihkan oleh Syeikh Al Bani dalam Shohihul Jami no 6427]
📋Penjelasan Ringkas :
🔰Al-Allamah Ibnu Utsaimin -rahimahullah- menerangkan :
"Ini merupakan bentuk memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan berpegang dengan-Nya dari kejahatan mahluk.
🔖Sabda Nabi : "Kalimat-kalimat Allah yang sempurna" : Yaitu mencakup kalimat-kalimat Allah yang kauniyah maupun syar'iyah. Adapun kauniyah, adalah apa yang Allah sebutkan dalam firman-Nya :
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Sesungguhnya ketentuan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.
[QS. Yasin : 82]
Sehingga Allah Ta'ala melindungimu dengan kalimat-kalimatNya yang kauniyah, mencegah apa saja yang dapat mencelakakanmu, jika anda membaca kalimat tersebut.
Demikian pula dengan kalimat syar'iyah (al-qur'an) yang merupakan wahyu, terkandung didalamnya penjagaan dari setiap keburukan dan kejahatan, baik sebelum terjadi maupun telah terjadi."[Syarhu shohih muslim : 7/597)
🔖Makna "kalimat Allah yang sempurna" : adalah lengkap dan sempurna yang tidak mungkin disusupi dengan kekurangan dan aib.
🔖Sabda Nabi : "dari kejahatan mahluk yang Dia ciptakan" : yaitu dari setiap kejahatan yang dilakukan oleh mahluk apapun, baik dari kalangan binatang atau selainnya, atau dari manusia, jin, serangga, binatang berbisa dan melata, angin, petir, dan berbagai jenis bencana, baik didunia maupun diakhirat. [Fiqhul Ad'iyati wal Adzkar : 3/15].
💧Faedah :
Hendaklah membaca istiadzah tersebut tatkala singgah, atau berada disuatu tempat yang asing.
Dalam hadits Khaulah bintu Hakim As-Sulamiyyah -radhiyallahu anha-, bahwa Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda :
إِذَا نَزَلَ أَحَدُكُمْ مَنْزِلًا فَلْيَقُلْ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ فَإِنَّهُ لَا يَضُرُّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْهُ
''Apabila salah seorang dari kalian singgah di suatu tempat maka hendaklah dia berdo'a: 'A'AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAQ (AKu berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan), ' niscaya tidak akan ada yang membahayakannya hingga di pergi dari tempat itu."[HR. Muslim no 4882, At-Tirmidzy no 3359].
Salah seorang perawi hadits diatas -Suhail bin Abi Sholeh- menceritakan diakhir hadits, bahwa dahulunya keluarga kami mempelajari dzikir tersebut, dan membacanya setiap malam. Maka salah satu budak perempuan mereka tersengat binatang, namun dia tidak merasakan sakit akibat sengatan tersebut."[Fiqhul Ad'iyati wal Adzkar : 3/14].
Allohu A'lam
📝 Penyusun :
Ustadz Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-
📮 https://t.me/hilalpalopo
🌐 www.palopomengaji.com
Amalan Dzikr : BISMILLAHILLADZI LAA YADHURRU MA'ASMIHI SYAIUN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAAI WA HUWAS SAMII'UL 'ALIIMU
🗂 Fiqhi Dzikir Pagi & Petang [02]
🔖Utsman bin Affan -radhiyallahu anhu- berkata, bahwa Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda :"tidaklah seorang hamba membaca :
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُصْبِحَ وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ ثَلَاثُ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُمْسِيَ
BISMILLAHILLADZI LAA YADHURRU MA'ASMIHI SYAIUN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAAI WA HUWAS SAMII'UL 'ALIIMU (dengan nama Allah yang tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang bisa memberikan bahaya. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)
sebanyak TIGA KALI, maka ia tidak akan tertimpa musibah yang datang dengan tiba-tiba hingga pagi hari. Dan barangsiapa membacanya pada pagi hari sebanyak TIGA KALI, maka ia tidak akan tertimpa bencana yang datang dengan tiba-tiba, hingga sore hari."[HR. Abu Daud no 4425, At-Tirmidzi no 3388, dishohihkan oleh Syeikh Al Bani dalam Shohihul Jami no 6426].
📋 Penjelasan Ringkas :
🔖Fadhilatus Syeikh Prof DR. Abdurrozzaq Al-Badr -hafizahullah- menjelaskan :
"Ini merupakan dzikir yang agung, dan seharusnya seorang muslim memeliharanya, baik diwaktu pagi maupun di waktu sore, agar dia terjaga dengan dzikir tersebut, dari bencana yang tiba-tiba, atau celaka karena musibah dan yang semisalnya -dengan izin Alloh-."[Fiqhul Ad'iyati wal Adzkar : 3/13].
🔖Al-Allamah Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin -rahimahullah- menerangkan :
"Kalimat-kalimat (yang disebutkan dalam hadits) merupakan kalimat ringan dan mudah, namun memiliki faidah yang agung, sebab ditangan Allah kepemilikan seluruh kerajaan di langit maupun dibumi, nama-Nya mengandung keberkahan jika disebutkan pada sesuatu.
Oleh karena itu disunnahkan membaca tasmiyah (bismillah) tatkala hendak makan, minum, mendatangi istri, dan dibanyak tempat, namun yang wajib hanya pada saat makan dan minum -menurut pendapat yang kuat dikalangan ulama-. Maka jangan lupa untuk membaca kalimat-kalimat tersebut dipagi dan di sore hari." [Syarhu Riyadhis Sholihin : 5/550-551].
🔖Berkata Imam Al-Qurthubi -rahimahullah- :
"Hal itu benar adanya, merupakan ucapan yang jujur, secara dalil maupun penelitian, semenjak saya mendengarnya, sayapun mengamalkannya, maka tidak ada sesuatupun yang mencelakanku, sampai suatu ketika saya tidak mengamalkannya, hingga saya tersengat kalajengking pada suatu malam di kota madinah, lalu saya merenung, dan ternyata saya telah lupa membaca kalimat-kalimat perlindungan tersebut."[Al Futuhat Ar Rabbaniyah : 3/100].
🎁 Petikan Pelajaran :
1⃣ Keutamaan dan keberkahan dari bertasmiyah (membaca basmalah), yang dalam hadits tersebut mengandung istiadzah (memohon perlindungan) kepada Allah dengan menggunakan nama-Nya,
2⃣ Disyariatkannya membaca dzikir tersebut diwaktu pagi maupun sore, sebanyak 3x
3⃣ Penetapan rububiyah bagi Allah, bagi-Nya seluruh apa yang berada di langit dan dibumi, manfaat dan mudhorat terjadi dengan Izin Allah Jalla wa 'Ala,
4⃣ Tawassul dengan nama-nama Allah, dan ini termasuk tawassul yang disyariatkan,
5⃣ Penetapan nama Allah, As-Sami' dan Al- Alim yang maknanya, Allah Maha mendengar ucapan hamba-hambaNya, Maha mengetahui perbuatan mereka, yang tiada sesuatupun tersembunyi bagi Allah Jalla Jalaluh baik di bumi maupun di langit.
Allohu a'lam
📝 Penyusun :
Ustadz Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-
[Pengasuh Ponpes Darul Furqon Palopo]
══════ ❁✿❁ ══════
Mari bergabung & menyebarkan Dakwah Tauhid dan Sunnah bersama kami :
🔃 Join :
📮 t.me/hilalpalopo
📮 t.me/assunnah_palopo
🌐 Web: palopomengaji.com
🌎 fb.me/palopomengaji
📳 twitter.com/hilalabunaufal
🖼️ instagram.com/hilal_abunaufal
🖼️ instagram.com/palopomengaji
Dikutip dari telegram taawundakwah.com
🔖Utsman bin Affan -radhiyallahu anhu- berkata, bahwa Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda :"tidaklah seorang hamba membaca :
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُصْبِحَ وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ ثَلَاثُ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُمْسِيَ
BISMILLAHILLADZI LAA YADHURRU MA'ASMIHI SYAIUN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAAI WA HUWAS SAMII'UL 'ALIIMU (dengan nama Allah yang tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang bisa memberikan bahaya. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)
sebanyak TIGA KALI, maka ia tidak akan tertimpa musibah yang datang dengan tiba-tiba hingga pagi hari. Dan barangsiapa membacanya pada pagi hari sebanyak TIGA KALI, maka ia tidak akan tertimpa bencana yang datang dengan tiba-tiba, hingga sore hari."[HR. Abu Daud no 4425, At-Tirmidzi no 3388, dishohihkan oleh Syeikh Al Bani dalam Shohihul Jami no 6426].
📋 Penjelasan Ringkas :
🔖Fadhilatus Syeikh Prof DR. Abdurrozzaq Al-Badr -hafizahullah- menjelaskan :
"Ini merupakan dzikir yang agung, dan seharusnya seorang muslim memeliharanya, baik diwaktu pagi maupun di waktu sore, agar dia terjaga dengan dzikir tersebut, dari bencana yang tiba-tiba, atau celaka karena musibah dan yang semisalnya -dengan izin Alloh-."[Fiqhul Ad'iyati wal Adzkar : 3/13].
🔖Al-Allamah Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin -rahimahullah- menerangkan :
"Kalimat-kalimat (yang disebutkan dalam hadits) merupakan kalimat ringan dan mudah, namun memiliki faidah yang agung, sebab ditangan Allah kepemilikan seluruh kerajaan di langit maupun dibumi, nama-Nya mengandung keberkahan jika disebutkan pada sesuatu.
Oleh karena itu disunnahkan membaca tasmiyah (bismillah) tatkala hendak makan, minum, mendatangi istri, dan dibanyak tempat, namun yang wajib hanya pada saat makan dan minum -menurut pendapat yang kuat dikalangan ulama-. Maka jangan lupa untuk membaca kalimat-kalimat tersebut dipagi dan di sore hari." [Syarhu Riyadhis Sholihin : 5/550-551].
🔖Berkata Imam Al-Qurthubi -rahimahullah- :
"Hal itu benar adanya, merupakan ucapan yang jujur, secara dalil maupun penelitian, semenjak saya mendengarnya, sayapun mengamalkannya, maka tidak ada sesuatupun yang mencelakanku, sampai suatu ketika saya tidak mengamalkannya, hingga saya tersengat kalajengking pada suatu malam di kota madinah, lalu saya merenung, dan ternyata saya telah lupa membaca kalimat-kalimat perlindungan tersebut."[Al Futuhat Ar Rabbaniyah : 3/100].
🎁 Petikan Pelajaran :
1⃣ Keutamaan dan keberkahan dari bertasmiyah (membaca basmalah), yang dalam hadits tersebut mengandung istiadzah (memohon perlindungan) kepada Allah dengan menggunakan nama-Nya,
2⃣ Disyariatkannya membaca dzikir tersebut diwaktu pagi maupun sore, sebanyak 3x
3⃣ Penetapan rububiyah bagi Allah, bagi-Nya seluruh apa yang berada di langit dan dibumi, manfaat dan mudhorat terjadi dengan Izin Allah Jalla wa 'Ala,
4⃣ Tawassul dengan nama-nama Allah, dan ini termasuk tawassul yang disyariatkan,
5⃣ Penetapan nama Allah, As-Sami' dan Al- Alim yang maknanya, Allah Maha mendengar ucapan hamba-hambaNya, Maha mengetahui perbuatan mereka, yang tiada sesuatupun tersembunyi bagi Allah Jalla Jalaluh baik di bumi maupun di langit.
Allohu a'lam
📝 Penyusun :
Ustadz Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-
[Pengasuh Ponpes Darul Furqon Palopo]
══════ ❁✿❁ ══════
Mari bergabung & menyebarkan Dakwah Tauhid dan Sunnah bersama kami :
🔃 Join :
📮 t.me/hilalpalopo
📮 t.me/assunnah_palopo
🌐 Web: palopomengaji.com
🌎 fb.me/palopomengaji
📳 twitter.com/hilalabunaufal
🖼️ instagram.com/hilal_abunaufal
🖼️ instagram.com/palopomengaji
Dikutip dari telegram taawundakwah.com
Jumat, 05 Juni 2020
KISAH :ALI MUWAFAQ DAN HAJI MABRUR
Dikisahkan, pada abad 8, jamaah haji berjumlah 600 ribu orang. Salah satunya bernama Ibnu Mubarak. Selesai prosesi haji, Ibnu Mubarak bermimpi ketemu malaikat. Malaikat menyatakan bahwa dari 600 ribu jamaah haji, yang hajinya mabrur cuma satu orang. Namanya Ali Muwafaq, orang Damaskus. Anehnya, Ali ternyata tidak berangkat haji. Bagaimana mungkin dia bisa dapat gelar haji mabrur, tapi dia tidak haji?
Ibnu Mubarak lantas mencari Ali Muwaffaq ke Damaskus. Sampai di rumah Ali, mereka berbincang. Ali lantas menceritakan bahwa dia dan istrinya sudah akan pergi haji setelah mengumpulkan uang selama puluhan tahun, karena Ali hanya bekerja sebagai tukang sol sepatu. Ketika siap mau berangkat haji, istri Ali mencium aroma masakan dari rumah seorang janda. Aroma masakan itu membuat istri Ali ingin mencicipi.
Datanglah Ali ke rumah tetangganya yang janda itu. Ternyata, yang dimasak oleh tetangga adalah daging domba. Pantas aromanya sangat menggoda. Tapi, sang tetangga menjelaskan, bahwa masakan itu halal buat dirinya dan anak-anaknya, tapi haram untuk Ali.
"Kenapa demikian?" tanya Ali.
"Yang aku masak ini adalah daging domba yang mati (bangkai) yang aku temukan di tengah jalan. Aku terpaksa memasaknya karena tidak punya makanan lain yang bisa aku masak. Aku dan anak-anakku sudah sangat kelaparan karena tiga hari belum makan," cerita sang tetangga yang janda dengan anak tiga yang masih kecil-kecil.
Ali terperangah dan bergumam dalam hati, "Betapa bedosanya aku jika membiarkan tetanggaku kelaparan."
Akhirnya bekal untuk pergi haji diserahkan kepada tetangganya itu. Ali dan istrinya tidak jadi pergi haji.
Inilah kisah haji mabrur tanpa pergi haji...
DIKUTIP DARI GRUP WA ALQURAN DAN HADITS 7
Ibnu Mubarak lantas mencari Ali Muwaffaq ke Damaskus. Sampai di rumah Ali, mereka berbincang. Ali lantas menceritakan bahwa dia dan istrinya sudah akan pergi haji setelah mengumpulkan uang selama puluhan tahun, karena Ali hanya bekerja sebagai tukang sol sepatu. Ketika siap mau berangkat haji, istri Ali mencium aroma masakan dari rumah seorang janda. Aroma masakan itu membuat istri Ali ingin mencicipi.
Datanglah Ali ke rumah tetangganya yang janda itu. Ternyata, yang dimasak oleh tetangga adalah daging domba. Pantas aromanya sangat menggoda. Tapi, sang tetangga menjelaskan, bahwa masakan itu halal buat dirinya dan anak-anaknya, tapi haram untuk Ali.
"Kenapa demikian?" tanya Ali.
"Yang aku masak ini adalah daging domba yang mati (bangkai) yang aku temukan di tengah jalan. Aku terpaksa memasaknya karena tidak punya makanan lain yang bisa aku masak. Aku dan anak-anakku sudah sangat kelaparan karena tiga hari belum makan," cerita sang tetangga yang janda dengan anak tiga yang masih kecil-kecil.
Ali terperangah dan bergumam dalam hati, "Betapa bedosanya aku jika membiarkan tetanggaku kelaparan."
Akhirnya bekal untuk pergi haji diserahkan kepada tetangganya itu. Ali dan istrinya tidak jadi pergi haji.
Inilah kisah haji mabrur tanpa pergi haji...
DIKUTIP DARI GRUP WA ALQURAN DAN HADITS 7
Selasa, 02 Juni 2020
MESIN PENCARI HADITS DAN TERJEMAH TERLENGKAP*
*
CariHadis.com
Alhamdulillah kini telah hadir untuk anda terjemah kitab hadis lengkap, disertai fitur untuk pencarian teks atau nomor hadis.
Berikut ini judul kitab yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:
1. Shahih Bukhari http://carihadis.com/Shahih_Bukhari/1
2. Shahih Muslim http://carihadis.com/Shahih_Muslim/1
3. Sunan Abu Daud http://carihadis.com/Sunan_Abu_Daud/1
4. Sunan Tirmidzi http://carihadis.com/Sunan_Tirmidzi/1
5. Sunan Nasai http://carihadis.com/Sunan_Nasai/1
6. Sunan Ibnu Majah http://carihadis.com/Sunan_Ibnu_Majah/1
7. Muwatho Malik http://carihadis.com/Muwatho_Malik/1
8. Musnad Ahmad http://carihadis.com/Musnad_Ahmad/1
9. Musnad Darimi http://carihadis.com/Musnad_Darimi/1
10. Musnad Syafii http://carihadis.com/musnad_syafii_terjemah/1
11. Mustadrak Hakim http://carihadis.com/mustadrak_hakim_terjemah/1
12. Shahih Ibnu Hibban http://carihadis.com/shahih_ibnu_hibban_terjemah/1
13. Shahih Ibnu Khuzaimah http://carihadis.com/shahih_ibnu_khuzaimah_terjemah/1
14. Sunan Daraquthni http://carihadis.com/Sunan_Daraquthni_Terjemah/1
15. Riyadhus Shalihin http://carihadis.com/terjemah_riyadhus_shalihin/1
7
16. Bulughul Maram http://carihadis.com/Terjemah_Bulughul_Maram/1
Dikutip dari grup telegramfathulqoribalmujib
CariHadis.com
Alhamdulillah kini telah hadir untuk anda terjemah kitab hadis lengkap, disertai fitur untuk pencarian teks atau nomor hadis.
Berikut ini judul kitab yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:
1. Shahih Bukhari http://carihadis.com/Shahih_Bukhari/1
2. Shahih Muslim http://carihadis.com/Shahih_Muslim/1
3. Sunan Abu Daud http://carihadis.com/Sunan_Abu_Daud/1
4. Sunan Tirmidzi http://carihadis.com/Sunan_Tirmidzi/1
5. Sunan Nasai http://carihadis.com/Sunan_Nasai/1
6. Sunan Ibnu Majah http://carihadis.com/Sunan_Ibnu_Majah/1
7. Muwatho Malik http://carihadis.com/Muwatho_Malik/1
8. Musnad Ahmad http://carihadis.com/Musnad_Ahmad/1
9. Musnad Darimi http://carihadis.com/Musnad_Darimi/1
10. Musnad Syafii http://carihadis.com/musnad_syafii_terjemah/1
11. Mustadrak Hakim http://carihadis.com/mustadrak_hakim_terjemah/1
12. Shahih Ibnu Hibban http://carihadis.com/shahih_ibnu_hibban_terjemah/1
13. Shahih Ibnu Khuzaimah http://carihadis.com/shahih_ibnu_khuzaimah_terjemah/1
14. Sunan Daraquthni http://carihadis.com/Sunan_Daraquthni_Terjemah/1
15. Riyadhus Shalihin http://carihadis.com/terjemah_riyadhus_shalihin/1
7
16. Bulughul Maram http://carihadis.com/Terjemah_Bulughul_Maram/1
Dikutip dari grup telegramfathulqoribalmujib
HADITS MUSLIM 4911: ucapan yang disenangi Allah.'
Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah bertanya kepada saya: 'Hai Abu Dzarr, maukah kamu aku beritahukan tentang ucapan yang disenangi Allah? ' Saya menjawab; 'Ya, saya mau ya Rasulullah. Beritahukanlah kepada saya tentang ucapan yang disenangi Allah.'
Kemudian beliau bersabda: 'Sesungguhnya ucapan yang paling disukai adalah
سُبْحَانَ اللهُ وَبِحَمْدِهِ
Mahasuci Allah dengan segala puji bagi-Nya
[ HR Muslim 4911 ]
Dikutip dari grup telegram link kitab aswaja
Kemudian beliau bersabda: 'Sesungguhnya ucapan yang paling disukai adalah
سُبْحَانَ اللهُ وَبِحَمْدِهِ
Mahasuci Allah dengan segala puji bagi-Nya
[ HR Muslim 4911 ]
Dikutip dari grup telegram link kitab aswaja
Puncak keimanan ada 4 hal
ذِرْوَةُ الإِيمَانِ أَرْبَعٌ : الصَّبْرُ لِلْحُكْمِ ، وَالرِّضَا بِالْقَدَرِ ، وَالإِخْلاصُ لِلتَّوَكُّلِ ، وَالاسْتِسْلامُ لِلرَّبِّ عَزَّ وَجَلَّ
"Puncak keimanan ada 4 hal; Sabar terhadap keputusan-Nya, rida terhadap takdir-Nya, Ikhlas bertawakal dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya."
Dikutip dari grup telegram link kitab aswaja
"Puncak keimanan ada 4 hal; Sabar terhadap keputusan-Nya, rida terhadap takdir-Nya, Ikhlas bertawakal dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya."
Dikutip dari grup telegram link kitab aswaja
Al-Imām Abu Idrīs al-Khaulaniy rahimahullāh berkata
قَالَ أَبُو إِدْرِيسَ :
قَلْبٌ نَقِيٌّ فِي ثِيَابٍ دَنِسَةٍ خَيْرٌ مِنْ قَلْبٍ دَنَسٍ فِي ثِيَابٍ نَقِيَّةٍ
Al-Imām Abu Idrīs al-Khaulaniy rahimahullāh berkata :
"Hati yang bersih dalam baju yang kotor, itu lebih baik dari pada hati yang kotor dalam baju yang bersih"
[ Abu Nu'aim Al-Ashbihāniy, Hilyat-ul Auliya' ]
Dikutip dari grup telegram link kitab aswaja
قَلْبٌ نَقِيٌّ فِي ثِيَابٍ دَنِسَةٍ خَيْرٌ مِنْ قَلْبٍ دَنَسٍ فِي ثِيَابٍ نَقِيَّةٍ
Al-Imām Abu Idrīs al-Khaulaniy rahimahullāh berkata :
"Hati yang bersih dalam baju yang kotor, itu lebih baik dari pada hati yang kotor dalam baju yang bersih"
[ Abu Nu'aim Al-Ashbihāniy, Hilyat-ul Auliya' ]
Dikutip dari grup telegram link kitab aswaja
Langganan:
Postingan (Atom)